Dalam kehidupan kita sehari-hari, selalu dan tak pernah lepas untuk melakukan pengambilan keputusan. Keputusan harus diambil dikala kita menghadapi minimal dua pilihan untuk melakukan sesuatu, misalnya : menikah atau melanjutkan kuliah, belajar atau bermain fulsal, membuat produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada dll. Pilihan-pilihan tersebut perlu kita putuskan mana yang harus dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan yang mendasarinya.
Kadang kala saat kita menentukan pilihan keputusan, kita merasa sangat berat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
- Kompleksitas (complexity). Tingkat permasalahan yang kita hadapi sangat menentukan mudah atau sukarnya kita mengambil keputusan. Semakin kompleks permasalahan biasanya semakin banyak memerlukan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
- Ketidaktentuan (uncertainty). Tingkat kepastian dari kejadian yang menjadi pilihan dalam pengambilan keputusan sangat mempengaruhi para pemimpin yang bertugas sebagai pengambil keputusan. Misalnya dalam keadaan normal, seorang bankir dapat lebih mudah untuk menentukan keputusan harus ekspansi kredit, sedangkan dalam keadaan perekonomian negara yang sedang kacau, tidak menentu, maka akan sangat sulit baginya untuk mengambil keputusan.
- Pilihan yang beragam (multiple objectives). Semakin banyak pilihan kemungkinan yang tersedia membuat seorang harus mempertimbangkan lebih banyak hal dalam memutuskan dan hal ini yang menyebabkan kita merasa bimbang. Di sisi lain pilihan yang beragam sebenarnya lebih menguntungkan untuk menemukan pilihan yang terbaik.
- Cara pandang yang berbeda (different perspectives). Bagaimana kita memandang suatu permasalahan juga mempengaruhi keputusan yang akan kita ambil. Saat seorang pimpinan ingin mengambil keputusan penting kadang kala harus mempertimbangkan berbagai cara pandang terhadap masalah yang sama, hal ini dilakukan pemimpin untuk mendapatkan gambaran seutuhnya atas permasalahan yang dihadapi. Biasanya para pemimpin akan bertukar pikiran dengan stafnya untuk mendapatkan masukan dari sudut pemikiran yang lain. Dengan demikian diharapkan akan didapatkan keputusan yang setidaknya akan memenuhi harapan sebagian besar pemikiran yang berkembang tanpa melupakan pertimbangan dasar yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
Aktifitas pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pendekatan sistematis, teratur dan terarah melalui pendekatan ilmiah dengan menggunakan teknik-teknik pengambilan keputusan atas dasar perhitungan matematis misalnya statistik. Berdasarkan hal tersebut maka keputusan yang diambil dapat dikomunikasikan kepada pihak lain secara terbuka dan transparan mengenai dasar-dasar pengambilan keputusan yang menyangkut masyarakat umum, misalnya presiden memutuskan untuk menaikkan harga BBM, harus didasarkan pertimbangan-pertimbangan yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat (atau setidaknya sebagian besar). Biasanya dasar ilmiah yang kuat akan membantu seorang pemimpin untuk menerapkan keputusannya.
Selain itu pengambilan keputusan kadang kala juga membutuhkan intuisi udan pengalaman terhadap permasalahan yang sejenis. Ketepatan sebuah keputusan juga dipengaruhi oleh kepiawaian seorang pemimpin untuk mengkomunikasikan keputusannya terhadap pihak lain.
Komponen-komponen yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan antara lain :
- Tujuan (objectives)
- Keterbatasan/kelangkaan (scarcity)
- Ketidakpastian (uncertainty)
- Alternatif pilihan (a list of alternatives)
- Nilai manfaat dari setiap pilihan yang ada (benefit)
- Trade off dari setiap pilihan
- Model pengambilan keputusan
1 Komentar untuk "Pengambilan Keputusan"
Ok